Yangmembawa sejuta asa. Aku ingin menjadi sejuta cahaya Yang bisa membiaskan keindahanmu Yang menjingga di langit sore Yang bersinar layaknya senja. Tentu saja tak bisa Aku hanyalah aku Yang hanya punya kenangan biasa Yang kebetulan ada kamu di dalamnya. 4. Puisi Tentang Senja "Senja yang Sepi" Di ujung senja Rintik hujan basahi Jalan
Puisi Hujan yang Berwarna Hitam Karya Ahda Imran Hujan yang Berwarna Hitam Hujan yang berwarna hitam adalah hantu yang bersedih dirangkumnya sekalian malam disimpannya ke lubuk perih Jantungnya gelap adalah degup angin ngarai tangis yang sayup. Lambai yang tak sampai-sampai Semata seru di sawang yang beku Hujan yang berwarna hitam adalah hantu yang mengerang tubuhnya sedingin batang pisang dirangkumnya sekalian dendam disimpannya ke lubuk malam. 2013Analisis PuisiBerikut adalah hal menarik dari puisi "Hujan yang Berwarna Hitam" karya Ahda ImranImaji hujan hitam Puisi ini menggunakan imaji hujan yang berwarna hitam sebagai simbol hantu yang bersedih dan mengerang. Warna hitam menggambarkan kesedihan dan kegelapan yang melingkupi malam dan perih Puisi ini menyiratkan bahwa hantu-hantu tersebut menyimpan segala malam dan perih ke dalam lubuk kegelapan. Hal ini menciptakan gambaran tentang bagaimana kesedihan dan dendam dapat tersembunyi dan tertutupi dalam antara jantung yang gelap dan angin ngarai Puisi ini menciptakan kontras antara jantung yang gelap dengan degup angin ngarai. Ini menunjukkan perbedaan antara kegelapan dalam diri hantu dan kekuatan alam yang melambangkan ketidakterdugaan dan yang tak sampai-sampai Dalam puisi ini, terdapat tangisan yang sayup dan lambai yang tak sampai-sampai. Hal ini menciptakan gambaran tentang kehilangan dan ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan dendam dan kegelapan malam Puisi ini menggambarkan hantu-hantu sebagai perwujudan dendam yang terbungkus dalam kegelapan malam. Hal ini menunjukkan kekuatan emosional dan kesedihan yang muncul dari dalam diri ini menarik karena menggunakan gambaran hujan yang berwarna hitam dan menghadirkan suasana misterius dan gelap. Penggunaan imaji dan simbolisme menciptakan suasana yang intens dan mendalam dalam puisi ini. Puisi Hujan yang Berwarna Hitam Karya Ahda Imran
Bertemankangemercik hujan. Bercumbu menjadi satu dalam tiga . Hujan yang kini turun. Memaksa kita untuk tak saling tatap. Namun, tetap bercengkrama . Di balik kabel . Merah, hitam dan putih. Adalah saksi bisu. Di balik peristiwa 16 Maret. Bayangan peluk tak kasat mata. Baca Juga: [PUISI] Istirahatlah Dunia
Puisi Hujan – Puisi adalah kalimat yang dilontarkan oleh seseorang untuk menyampaikan perasaannya kepada publik. Puisi hujan banyak sekali mewakili perasaan seseorang tentang rindu, kenangan dan hal menyedihkan lainnya. Dalam puisi hujan ini kerap sekali di tulis oleh penulis yang terkenal sehingga karyanya mudah dikenal oleh masyarakat. Seorang yang pandai merangkai kalimat sederhana menjadi puisi yang indah adalah orang yang memiliki cerita pribadi dibalik canda tawanya. Beberapa contoh puisi hujan berikut akan mewakili sensitivitas hati saat hujan mengguyur. Menguatkan diri sendiri menjadi penolong, apapun yang hujan ciptakan, kenangan indah ataupun buruk yang terjadi adalah terbaik. Kamu Dan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya Aku kira, pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan? Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya Yang begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranya Yang aku tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu? Jika iya, maka kedatanganmulah yang memecahkan segala perkiraan yang merisaukan Yang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indah Menjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun ini Janganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu Tentang Hujan Lalu, apa katamu tentang hujan? Bagiku hujan itu suatu anugerah dimana kita bisa merasakan satu kehangatan tersembunyi Hujan itu suatu rasa syukur atas segala deraan air yang menyeka panas Merupakan nikmat tak berujung dari sang pencipta Hujan itu sebuah penjaga rahasia dimana kita bisa menangis dibalik hujan Berteriak dibalik semua gemuruh hujan terka Hujan itu sebuah simphoni dimana nada-nada yang berkesinambungan selalu terkait Dan selalu berirama untuk menjadikannya sebuah lagu diantara titik-titiknya Hujan itu sebuah lukisan dimana bumi menjadi kanvasnya dengan tetes demi tetes air hujan yang terus mengalir menjadikan suatu bekas di antara tanah-tanah yang tertindih Hujan itu juga sebuah kenangan dimana tiap air demi air yang mengalir Selalu menimbulkan bekas dan terkadang bekas itu menjadi sebuah kubangan atau hilang begitu saja Hujan itu juga sebuah keharmonisan dimana saat kemarau datang, kemudian hujan yang menerka akan menyejukkan kembali Hujan juga sebuah percintaan dimana dua sejoli yang tengah basah di derasnya hujan menjadikan payung mereka untuk berteduh diantara tetesannya Itulah hujan,,, Dimana setiap insan bisa merasakan arti cintanya Baca Juga Puisi Tentang Ibu Saat Hujan Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari Termenunglah di tengah senyapnya pagi Yang kicau burungpun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu Dan menangislah di tengah hujan yang lebat Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis Perasaan adalah perasaan Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan Menjadi Hujan Orang-orang dewasa itu aneh Mereka bilang menyukai hujan tetapi berlindung di bawah payung Berlindung di bawah atap bahkan dari mereka memaki hujan karena telah membasahi baju mereka Mereka tidak benar-benar menyukai hujan, hanya mulutnya saja tetapi tindakannya tidak Mereka hanya mencari sensasi atau hanya sedang menjual romantisme Nyatanya, mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda dan membuat mendung suasana sekitar Sayangnya, rasa cinta mereka terhadap hujan hanya sebatas kata Mencintai hujan hanya sebatas kalimat di status media sosial Hanya menjadi foto untuk mendukung kesenduannya Aku rasa, kita tidak akan mengerti hujan kecuali menjadi hujan itu sendiri Bagaimana jika sesekali kita mendengar kata orang bahwa mereka menyukai kita Padahal di belakang kita, mereka semua tidak demikian Jika hujan memiliki perasaan, mungkinkan hujan akan merasakan apa yang sudah kita rasakan Hujan Hari Ini Bagi banyak orang, mungkin hujan sekumpulan pasukan air yang jatuh dari langit Tapi bagiku, hujan adalah sepotong kisah yang mengikatku pada sebuah kenangan masa lalu dan membawaku pada keindahan hari ini Hatiku memang terikat kepada hujan meski dalam terang aku bisa merasa dapat lebih jelas saat memandang indahnya kota yang nasibnya sama sepertiku Ya, terikat pada hujan karena tak selamanya hujan membawa sendu dibawah gelapnya mendung Bagiku, hujan selalu datang bersama keberkahan Dia pergi mewarisi teduh dan menjadikan kehangatan sebagai perasaan sempurna bersama dia yang tuhan pilihkan sebagai kekasih Hujan Dan Kenangan Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik Ketika hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi Namamu, namaku, tentang cinta yang pernah singgah Anggap saja hujan ini adalah kenangan Meski rintik yang sedetik tapi mampu mengingatkan Rindu Bersama Hujan Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu Disini aku merindu, Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yang sangat berat karena hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu Hujan Aku suka hujan Meskipun riyuh tetapi menenangkan Baunya yang khas seringkali aku rindukan Namun hujan suka sekali membawa kenangan melintas dipikiran Hujan menyuguhkan kenangan pada kediaman dan itu seringkali Memang menyebalkan, aku harus menelan kenangan berulang-ulang Aku sangat lelah jika harus mengingatkan kenangan dengan suasana yang sedu Jika saja kenangan bisa dipilih untuk bertemu, maka aku akan memilih kenangan yang akan membahagiakanku Bukan kenangan yang datang untuk membuatku teringat dengan luka Puisi Hujan Hujan, apa kabar? Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu? Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak Terima kasih untuk selalu menyejukan hatiku Hujan Hadirkan Cinta Awalnya, hujan bagiku sekedar cerita sendu Lalu ada tangis yang sama-sama mengguyur Terasa melodi yang dimainkannya begitu menyayat hati Mengundang kepedihan akan masa laluku yang pilu Namun, ternyata hujan menghadirkan cinta Seperti bulirnya yang jatuh ke kepala tanaman dengan kasih sayang, tapi juga menghantam Kini aku belajar, bahwa cinta datang dengan cara unik dan klasik Tiba-tiba datang tanpa aba-aba untuk siapa dan tanpa alasan untuk mengungkapkan Yang jelas, cinta hadir dengan cara yang berbeda dan lebih sempurna karenanya Terjebak Hujan Pada dasarnya dia datang untuk memberi kabar Padahal nyatanya hanya memberi hati yang sukar Aku terjebak dalam hujan yang tidak diharapkan Meminta rindu tetapi hanya diberi sendu dan pilu Melabuhkan karang hingga terbengkalai Seolah tidak ada sebatang kayu yang aku gapai Terima kasih atas kehanyutannya yang kau timpakan Menghempaskanku sampai terlempar ke dasar jurang Dan hujan kali ini ada yang berbeda Dimana kedinginan adalah selimut terhangat untuk jiwaku yang tersesat Hujan Dan Pelangi Hari ini hujan datang sangat deras Tapi tidak ada pelangi Mengapa akhir-akhir ini aku sering membayangkan diriku adalah hujan Dan kamu adalah pelangi Iya, aku adalah hujan yang deras yang selalu jatuh berkali-kali tanpa peduli seberapa sakitnya yang ku alami Sedangkan kamu sebagai pelangi yang selalu ditunggu saat hujan reda Pelangi memang indah, tetapi datangnya hanya sementara waktu saja Seperti itulah aku dan kamu bagaikan hujan dan pelangi yang selalu berkaitan tanpa adanya kejelasan Namaku Hujan, Bukan Air Mata Namaku hujan, bukan air mata Menjauh bukanlah perkara kekalahan Menjatuhkan diri pada hati yang gundah Bukanku bersikeras berpindah takluk angan Namun, afeksi masa lalu membalut terjal langkah Jujur saja, aku tak mau berpura-pura Aku tak lagi menangis karena aku bukan hujan Meski halus membasahi jagat semesta Tapi mengapa hujan terdefinisikan kesedihan Terjebak kenangan dalam salju memori mesra Dan entah mengapa muka ceriaku seolah lupa cara bahagia Nyatanya memang benar bahwa cinta itu buta Pergolakan hati menentang pikiran Seperti berseteruh mempertahankan diri Tapi bukankan kini bahasa cinta yang berperan? Sebab jauh setelahnya rasa itu telah sirna abadi Puisi Hujan Pembawa Kesedihan Banyak hal yang dapat dirasakan ketika hujan turun. Salah satunya ialah kesedihan. Seperti contoh puisi hujan berikut ini yang mengungkapkan perasaan kesedihan saat hujan turun. Air Mata Langit Duka semesta tak mampu lagi menahan tangis Raungan pecah mengagetkan pertiwi terlelap Teramat dalam kesedihan ia tanggung tak terbagi Begitu mengerti tentang cerminan hati Kenangan hadir bagai potongan film yang datang acak Sesekali senyum tersungging Berganti air mata deras mengalir Mengagetkan lamunan meremas dada terkoyak Satu massa tumbuh cepat menyumbat aliran udara Sesak dan sakit seperti ingin memecahkan paru-paru Dingin hujan sebeku perasaanku Memori datang silih berganti tak ijinkan beristirahat Semampu apa aku menahan? Selama hujan turun di bulan Juli Air langit tak menyentuh bumi, kurasa Jatuh berhamburan menghujan lurus ke hatiku Kenangan dipaksa masuk tanpa filtrasi Temparan-tamparan kesedihan memusnahkan keteguhan Kuat, hatiku kuat Air hujan memberi penghidupan Bisikku menenangkan Pengingat Perih Terpenjara dalam sunyi hujan tak ijinkan aku pergi Sendiri kuamati setiap inchi sarang persingahan dalam pengasingan Membiarkan angganku liar mencari bagian asik untuk dikenang lagi Mempercepat langkah saat kenangan buruk menyapa Tak aku ijinkan dia ganggu damaiku saat ini Indah sendiri menjadi bagian menarik hidup untuk ku rasakan sendiri Tanpa mengenakan topeng kepura-puraan hujan aku jatuh hati Tergantung memori terabaikan memenuhi dinding pemisah aku dan hujan Dingin hujan ia tanggung tanpa berbisik mengiba Berkas-berkas ingatan berseliweran tanpa bisa kuatur Meminta didahulukan untuk dipikirkan Siapa dia yang menyapa? Bagian masa lalu nomor 77 Cincin logam mulia terjatuh menyentuh ujung sepatu Dilempang pangeran kodok yang pernah aku cium Bersama hujan dia usaikan Istana berputri jelita telah kutemukan, katanya Baca Juga Puisi Roman Picisan Tenggelam Ariel apakah namaku kini? Hanyut dalam dasar laut nestapa semalam Ekor duyung tak membuat aku mampu berjalan jauh Hujan tenggelamkan hidupku terpisah, asing Hari lalu aku burung bersayap lebar Terbang rendah ciutkan nyali penduduk bawah Awan bersih tempat aku singgah Menatap kerdil bumi aku jauh diatasmu Duduk diatas singgasana bersama raja Elang Kami berkuasa atas langit luas Baginya aku madu kembang baru mekar Dia yang pertama merasa manisnya, katanya Baginya aku benteng tinggi Kedamaian berdima bersama Aku miliknya selamanya Ranting rapuh elang mendorong jatuh Hujan turun elang ucapkan selamat tinggal Puisi Hujan Suka Cita Turunnya hujan juga dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seseorang. Keadaan tersebut tentunya sangat bisa dituangkan dalam sebuah karya puisi. Seperti contoh puisi hujan suka cita berikut ini. Terlampau Indah Tidak kusuka sebelumnya, tapi kini berbeda Mensyukuri setiap bagian yang takdir sajikan Penerimaan menjadikan lebih dewasa, ku rasa Hujan… bertahanlah lebih lama Pintaku memohon langit Deras hujan terkadang memancing petir menyambar memarahi Saling beradu saing tunjukkan taring Ganas memanas dalam dingin guyuran hujan Hujan hanyutkan 100 hari kenangan dalam diam Datangkan jiwa baru penebus kelam masa lalu ku Pesona lain tak pernah tersentuh Mata harapan akulah tujuan Menari Ajakan itu tak pernah bisa aku menolak Gejolak hati, bersorak senang Anggukan kepala lagi perlu, tanda kesepakatan Sambaran tangkas mengajak jemari beradu Menyusuri rintik hujan selalu indah bersamamu Senyum adalah bagian langit yang selalu biru Langkahku langkahmu Hujan kabarkan kasih kita berseru Subur tersiram berkah langit Gemulai seirama dengan tabuhan alam Basah tubuh riasan keindahan untukku Mata-mata penuh heran menjadi tepuk tangan ditelinga bebal kita Kenapa harus aku pikirkan soal mereka Senang, hujan satukan langit dan bumi terpisah jauh Merayakan kedamaian mereka Aku dan kamu menari dibawah hujan Dunia Baru Hujan Hebat retakkan kulit bumi begitu kokoh Membuka gerbang besi setebal lengan kami penuh penjagaan Keajaiban datang untuk mereka yang pantang menyerah Mengikis perlahan menghancurkan pertahanan Dia tersembunyi aku temukan Hadir membius, putri menawan molek rupa Rambutnya aliran sungai tenang berkilau Terbalut hijau sejukkan gerah jiwa Lembut dunia baru berterimakasih Misteri surga baru kepulauan negeriku Puisi Hujan Bencana Alam Datangnya hujan terkadang menimbulkan bencana alam. Pada saat itu tentunya sebagai korban bencana alam merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Sama halnya seperti contoh puisi hujan berikut ini yang bertemakan datangnya hujan sebagai bencana alam. Amukan Peniup Kehidupan Paket kenangan menari terapung menghantam keras Deras, kotor membawa mereka tanpa ampun Entah kenangan siapa saja bercampur menjadi samar dalam aliran takdir Keruh tak terlihat kesucian berdiam Pagiku tak mampu menemukan siang Kapak besar memutus leher kehidupanku Mendiami rumah-rumah asing sekejap waktu Amukan bah tidak mengijinkan aku lengah Deras, cepat dan kasar Tanpa belas kasihan raga kosong kehilangan penghuninya Jerit mengiba tak lagi jelas terdengar Kehidupan, aku mungkin telah berubah menjadi ikan Membenamkan dalam pergilah pemilik raga Sampai disini aku mengalah sudah Menyisakan Tak berbekas mungkin akan lebih baik Memandang sisa sapuan dingin gelombang penuh ratapan Tanda tanya besar aku tak paham Penjelasan sebanyak apapun tak buat aku mengerti Aku bayi baru tanpa tanda kehidupan Darah tak lagi keluar dari sayatan Hembusan nafasku adalah duka cita Kehidupan baruku tanpa saudara Aku terlahir dari rahim gelombang mengamuk kejam Kesedihan menjadi bumiku setelah reinkarnasi Terlahir sebagai duyung namun dengan kaki Keliru Kemarin, Moyangku bukan pelaut Petani pandai yang aku dengar dari dongeng masa kecilku Kampung kami bukan pesisir, air sejauh mata memandang tampak membosankan Pegunungan hijau makmur dan indah Aku tidak suka bau ikan, kapal-kapal dan terik matahari menghitamkan kulit Beruntung terlahir dalam aroma rumput hutan Kemarin, Besar dengan buai sawah Ditimang pepohonan kuat dan udara segar Hari ini hidupku tertukar Tak tampak hijau alam kelahiranku Hilang sudah kerbau-kerbau tunggangan Kapal-kapal terapung sisa kayu tembok rumahku Musnah lahan tenggelam air mata Lereng gunung menjadi palung Damai Saudaraku Tatap nanar, saudaraku menangis Derita hidup tak lagi mau bersabar Datang bagai amukan badai Sisakan kekacauan Dimana rumah kami? tidak ada lagi rumah kami Dimana anak kami Kerusuhan, pilu, rasa lapar membuntuti menukar mereka Tanah liat, batu keras dan pasir terlihat sama Lumpur menjijikkan lenyapkan semua yang kami punya Sama rata, tenggelam dalam nestapa Pemakaman Kutemukan kau terbaring lemah Ketabahan masih tersirat jelas meski kau tidak menyuarakannya Keajaiban tak selamatkan jiwa patriotmu Menyatu dengan bumi Kau lebih memilihnya Menumbuhkan keajaiban baru untuk kami tetap tegar, begitukah? Kumohon bicaralah Senyum kemenangan tak hilang dari wajah damaimu Menang untuk apa sedang kau kini mati, Damai yang bagaimana saudaramu terjajah kekhawatiran Hujan tenggelamkan mengambil nyawa Apa kau berpesiar bersama mereka Hentikan cukup bangunlah Aku tak punya kafan untuk selimutmu di pembaringan Baca Juga Puisi Anak Puisi Hujan Pencipta Kedamaian Tak jarang pula datangnya guyuran hujan membuat seseorang merasa damai. Di dalam keadaan tersebut tak jarang pula orang mengungkapkanya dengan membuat karya puisi. Berikut ini contoh karya puisi hujan yang bertemakan hujan pencipta kedamaian. Dibalik Jendela Kedamaian hadir penuh didalam guyuran hujan Merangkai mimpi, memastikan masa depan Dialog dengan hati terkadang menegang Masa depan menjadi kekhawatiran Untukku dan untukmu tak terhindarkan Gesekan hati dan logika peperangan tanpa damai Datanglah kepadaku bersama hujan Dibalik jendela semua kan baik-baik saja Masa depan menjadi pasti, senyumlah Buang khawatir, tataplah langit tinggi Air hujan menyentuh bumi tanpa kesombongan Penuh kehidupan penebar cinta kasih Datanglah padaku di saat hujan Aroma tanah basah damaikan perselisihan Padam Api Bersahabatlah meski kita pernah bertikai Panas mari sejukkan dengan permohonan pada hujan Sekam habis gersanglah lahan Asap mengepul bendera putih berkibar Angkuhku angkuhmu lupakanlah Darah jangan lagi tertumpah Pelajaran kedamaian tercipta bersama rintik hujan Kristal kecil pencetus senyum lebar Salahku, salahmu maafkanlah Lembar hidup dicuci bersih bersama guyuran hujan Putihku, putihmu bersenanglah Kelahiran Tetesan hujan berperan sebagai bidan Benih-benih terlahir menangis kencang Latihan panjang menjadikan mereka jenderal Dunia baru menjadi lebih semarak Alam bersorak sorai riuh memecah sepi Bumi tersenyum, damai lahirlah pahlawannya Bayi itu seakan menggeliat Dibawah ketiak induknya kisah baru dimulai Rangkaian pertempuran seakan sudah nyata Dewa kehidupan menunjuk Bayi-bayi merah belum mampu membuka mata Sekuat tenaga tegakkan kepala Sombong akan takdir yang mereka bawa Banyak kenangan bersama hujan yang dapat dituangkan menjadi sebuah karya puisi tentang hujan. Selain itu puisi hujan juga dapat menjadi pelajaran bermakna positif pada setiap diri. Kesedihan dan kebahagiaan anggaplah menjadi pelajaran berharga. Apapun yang diberikan hujan kepada kita, hargailah sebagai proses pembelajaran diri menjadi dewasa. Hujan Kenangan Hujan,,, Rintikmu telah sukses membawa rindu Rinduku yang tak terarah Rinduku yang tak pernah berujung Aku rasa baru kemarin kita bercanda tawa Aku rasa baru kemarin kita menatap rintik hujan yang sama Ku rasa baru kemarin aku lihat senyum manismu Ku rasa baru kemarin kita pernah sedekat nadi hingga akhirnya kita sejauh matahari Terlalu cepat kau melangkah menjauhiku Jejakmu terhapus oleh rintik hujan Dan aku akan tetap disini dengan rintik di senja yang sama Puisi Hujan Ku Hentikan Hujan Kini matahari merindukanku Perlahan mengangkat kabut pagi Ada yang berdenyut di dalam diriku Menempuh tanah basah dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari Tak bisa ku tolak matahari memasaku menciptakan bunga-bunga Ku hentikan hujan demi matahari untuk menciptakan suasana bahagia Sengaja ku meminta hujan agar berhenti karena aku tahu Semua di dalam dunia tidak harus disertai dengan kesedihan Adakalanya kita semua juga berhak memiliki hari yang indah nan bahagia Jangan biarkan ada air mata yang jatuh membasahi pipi layaknya hujan Aku Adalah Hujan Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara Yang sempat menenangkan angin yang kering Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu Sampai angin itu menemukan pelangi Yang lebih indah dari sekedar hujan Yang lama-lama terasa menjemukan Hujan tetap tidak mau pergi Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara Tetapi suatu saat dia tersadar Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan Ada banyak angan yang terbunuh dibalik derasnya hujan Dan ada banyak kepingan hati yang berserakan di balik hujan yang berhenti tiba-tiba itu Dengan matahari yang membawanya hilang, membuatnya semakin terlupakan Mungkin hujan itu belajar Banyak hal di dunia yang tidak bisa sekeras apapun dia mencoba Yang harus dia lakukan adalah menerima Kau siapa? Hujan? Angin? atau Pelangi? Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah dari hujan Bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tidak ada yang lebih bijak dari hujan Bulan Juni Dihapusnya jejak kaki yang ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan Bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu Puisi Hujan Pada hujan yang datangnya riuh Aku disini mengamati setiap bulirnya Dulu aku membicarakan hujan tanpa tau rasanya kehujanan Dulu aku mengagungkan hujan tanpa tau gigilnya seperti apa Dan dulu aku menyukai hujan tanpa tau ada rindu sisipan di dalamnya Sekarang aku hampir mengerti bahwa hujan untuk dirasakan Bukan sekedar dilihat lalu dikomentari atas nama cinta Sekarang aku berani membawa payung yang katanya melindungi dari hujan Sekarang aku suka berlari dan menyanyi di bawah hujan Biar begini saja Biar aku menyanyi, berlari sampai hujan menjadi reda Hujan Terakhir Dalam Ingatan Aku sebenarnya tak pernah rela membiarkan tubuhmu dipeluk kemarau Debu-debu beterbangan bermimpi menjadi burung Burung mengepakkan sayapnya menanti cahaya lindap Seringkali aku gagal mendekap bayangan yang bosan berjalan di belakang Ku pandangi dia, tak ada balasan hidup seperti bertepuk sebelah tangan Suara Hujan Aku selalu menyukai mata kecilmu Menenggelamkan diriku berlama-lama Berkaca-kaca dalam berbicara Begitu manis dan menguatkan jiwa Aku terlalu dalam menginginkanmu Masih sama seperti dulu Kamu bagian hujan terindahku Dalam ingatan tahun-tahun itu Kau adalah bintang terindahku Yang aku rindukan saat hujan datang Kau adalah mimpi terindahku di saat aku lelah setelah menghadapi dunia Setiap hal kecil di diri ini adalah semuanya tentangmu Kamu yang ku perjuangkan dengan utuh Meski dirimu lewat sangat datar Hujan masih tetap saja sama menjadi kisah sedih meninggalkan pedih Tetap membekas mengenang dalam hati Aku teriak sangat keras di sepanjang jalanan kota Berharap agar kau kembali disini Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi Sebagai sandaranmu kala berteduh Waktu gerimis semakin menderas Mengusap air mata bercampur dengan hujan Sengaja kau sembunyikan semuanya dalam hati Ternyata aku sangat bodoh Aku adalah orang bodoh yang mengerjarmu selama itu Ternyata aku tetap kekanak-kanan tidak mau berusaha mengerti tentang dirimu Kurasa aku sangat aneh karena menyukaimu Jujur saja aku sangat sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu Sampai saat ini kau adalah kau adalah alasan duniaku menjadi lebih indah Biarkanlah aku terus menyukaimu sampai kau benar-benar menjadi milikku Hujan Malam Ini Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu Lalu dengan tenang kamu buang ke hamparan biru Ya, sebuah tempat yang tak mungkin aku tuju Bila mungkin, aku ingin kembali ke masa kita dulu Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu Daripada harus cumbu mesra tanpa miliki ragamu, aku bisa apa? Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku Saat hujan seperti malam ini, sendiriku semakin pekat saja Dia seperti kamu dulu, semakin erat bila hujan tiba Sendiriku di antara rindu dan benci, mengambang tenang di antara keduanya Begitu tenang, hingga rekan bibir perempuan lain seakan tak bermakna Hujan Hujan hadir di tengah perjalananku Ia turun layaknya papan seluncur di musim salju Kedinginanku menyeruak di antara derasnya Aku bertahan menunggu payungmu Aku masih menunggu payungmu Hingga saat pelangi mulai tersenyum Hujanpun menjauh,,, Dan akan ku lanjutkan perjalanan ini tanpa butuh sebuah payung Rintik Hujan Di bawah rintik hujan aku dengan puas meneteskan air mata Air mata yang terus mengalir menangisi hal yang tidak wajar Entah mengapa aku nyaman sekali dengan hujan Hujan adalah waktu yang tepat untuk mengadukan masalah Rintik hujanpun mampu membuat sejuk hati Hingga tak terasa air hujanpun ikut berhenti ketikan aku berhenti meneteskan air mata Apakah hujan ditakdirkan datang untuk mengerti perasaan orang? Semoga saat khayalanku yang konyol ini benar-benar kenyataan Sehingga aku bisa terus mengadu perasaan kepada hujan Aku juga berharap, ketika puisi hujan ini aku lontarkan semoga hujan mau menjadi temanku Hujan memang membawa mendung dan membuatku susah bepergian Tapi aku senang dengan hujan, air yang membasahi selain membuat bahagia tetapi juga membuat aku lupa dengan masalah Masalah yang sepele sampai dengan masalah yang besar sekalipun Hingga aku dewasa, aku akan tetap menjadi teman hujan Itulah beberapa contoh puisi hujan yang setiap tetes air hujannya membawa keberkahan bagi seseorang. Dan setelah hujan pergi, akan datang waktunya bahagia yang digambarkan oleh sang pelangi. Puisi Hujan
bilahitam jangan dibuat kehitam-hitaman akan menjadi penyesalan Awan sudah hitam, biarkan hujan yang akan menghentikan perdebatan hujan bisa membuat kehilangan warna telah menjadi lukisan tak akan berubah karena tangisan biarkan dalam pigura kebencian Sungailiat, 16 April 2020 Mohon tunggu Lihat Puisi Selengkapnya Beri Komentar
Hujan siang ini telah menambah pedih lukaBelum juga kering luka lamaTelah tersiram hujan dengan deras Jahitan pun menjadi teretas Tertunda merapat kulit yang terkelupasTak ada peduli, semakin mempertegasDiri sudah memang tak pantas Setiap hujan telah menjadi lukaKetika hujan waktu itu bermulaTak berdaya melawan paksa 1 2 Mohon tunggu... Lihat Puisi Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Dimalam yang hitam ini Aku sendiri meringkuk memegang lutut Termenung aku di ambang lelah Menanti pagi yang segera mengetuk Malam ini begitu sunyi terasa Aku hanya sendiri memandang bulan Melihat bahwa di sana seseorang melihat bulan yang sama Meski nyata jarak memisah Malam ini begitu sunyi terasa Disini hanya ada sebilah rindu
ASPIRASIKU – Berikut ini kumpulan puisi tentang hujan yang merupakan sebuah ungkapan isi hati melalui tulisan si penyair. Di dalam kumpulan puisi tentang hujan ini terdapat irama, lirik, rima, bait dan ritme di dalamnya. Banyak orang membuat puisi tentang hujan karena hujan menggambarkan rasa kerinduan yang mendalam kepada seorang yang dicintai. Sebagian orang membuat puisi terinspirasi dari suatu objek, seperti rintik hujan. Penulis novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono menyebut hujan adalah kasih sayang. Hujan yang turun di berbagai bulan, dari Januari hingga Desember juga akan membawa makna dan kenangan yang berbeda dari setiap orang yang pernah melewati momentnya. Dilansir Aspirasiku dari laman berikut ini sepuluh puisi tentang hujan yang mungkin bisa mewakili perasaanmu. Baca Juga 6 Ciri-ciri Wanita Kepribadian Ambivert Sering Dikira Kepribadian Ganda? 1. Kamu dan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnyaAku kira, pelangi pun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandanganDan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan?Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknyaBegitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranyaYang aku tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu?Jika iya, maka kedatanganmu memecahkan segala perkiraan yang merisaukanYang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indahMenjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun iniJanganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu Baca Juga 5 Tips Membuat Pasangan Lebih Nyaman dan Nggak Mau Kehilangan, Nomor 4 Penting Banget! 2. Tentang Hujan
Yangberkaca di atas langit yang hitam Sayang begitu sepi petang ini Tak ada suara-suara, tak ada cahaya Dalam kamar gelap ku sendiri menekuri Tentang kita , yang berjumpa lalu berpisah.. Sayang hujan telah turun di sini Membasuhi separuh petang yang mulai habis Di tepian heningnya malam, aku meringis
AdaHobi, Puisi tentang Hujan – Menikmati hujan bisa dinikmati dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat puisi berkaitan dengan hujan itu sendiri. Ada banyak tema puisi tentang hujan yang bisa kita buat sambil menunggu hujan reda. Sebagai contoh, puisi tentang hujan dan kopi jika kamu adalah penikmat kopi. Puisi hujan romantis, jika kamu kebetulan sedang kasmaran dengan seseorang. Puisi hujan tersebut bisa kamu olah dengan menggunakan 1 bait, 2 bait, 3 bait, 4, bait bahkan 5 lima bait. Tentu saja membuat puisi tentang hujan bebas layaknya membuat puisi tentang lingkungan dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh puisi tentang hujan yang bisa kamu baca di kala senggang, menunggu hujan reda, atau sebagai referensi untuk membuat puisi tentang hujan lainnya. Selamat menikmati! Puisi tentang Hujan untuk Anak SD di Sekolah HUJAN PAGI INI Aku baru bangun tidur Membuka mata, lalu mengucap doa Aku punya semangat baru hari ini, untuk lembali sekolah dan belajar lagi Tapi… tik-tik-tik-tik… telingaku mendengar bunyi air Jatuh dari atap rumah, terus turun hingga mencapai tanahte Ooohhh… ternyata hujan telah datang Mengusir kemarau panjang Sebenarnya aku senang dengan kedatangannya, karena akan ada banyak bunga bermekaran Tapi, bagaimana aku bisa sekolah? Karena hujan, bisa-bisa seragamku jadi basah Oh ya… aku jadi teringat, bukankah aku punya sebuah payung pemberian Ayah bulan lalu Aku jadi kembali girang Hujan pagi ini tak jadi penghalang Sumber Puisi pertama kita awali dengan puisi hujan yang polos untuk anak sekolah dasar. Tak banyak kerumitan dalam pembuatannya, tak banyak memerlukan perasaan saat membacanya. Kepolosan dalam puisi di atas tentu akan membawa kita pada nostalgia saat membuat puisi saat sekolah. Ada banyak hal yang dibahas oleh pengarang puisi tersebut yang mana menceritakan tentang kesulitannya untuk pergi ke sekolah saat hujan turun. Sesaat ketika dia bangun tidur dia senang karena hujan pertanda datangnya akhir musim kemarau. Namun, hujan ternyata menjadi penghalang untuk dia bersekolah. Untung saja dia ingat pada payung pemberian orangtuanya sehingga dia beranggapan bahwa hujan bukanlah halangan untuk sekolah jika ada payung tersebut. Baca juga 15 Contoh Puisi Pendidikan Bebas dan Karya Tokoh Terkenal Senandung Galau Tanah Kemarau Entah apa yang terjadi pada langit. Hingga telah berbulan-bulan menahan jatuh rintikmu padaku. Aku menjadi tiada dalam ketiadaan yang hampa. Satu-satunya alasan menemuimu yang menjelma menjadi embun subuh tanpa menoleh sedikit saja pada senja. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah lelah. Lelah menunggu sembab langit dengan ribuan pelukan yang tak sempat aku kecup satu per satu. Teruntuk kita yang menjadi bahagia di antara basahnya hujan. Sumber Puisi tentang hujan berikutnya ialah tentang tanah bumi yang bertanya mengapa langit tidak menurunkan hujan kepadanya. Majas personifikasi yang digunakan dalam puisi ini menggambarkan kebingungan tanah kepada langit. Bumi dan langit sangat sering dijadikan tema puisi karena keduanya menjadi tempat tinggal para makhluk ciptaan Tuhan. Keduanya pun sangat sering digambarkan hidup, bisa berbicara, dan bahkan juga memiliki jiwa. Seperti puisi tentang hujan dan tanah kemarau di atas. Bumi digambarkan galau sebab telah lama ia merasa hampa sebab tak ada tanaman yang tumbuh di atasnya. Ia hanya sempat menikmati pertemuan dengan langit hanya berupa air embun pagi hari. Dikatakan bahwa bumi tak akan lelah menunggu air mata langit yang nantinya akan turun membasahi tanahnya walaupun ia bumi tak bisa menghibur langit tiap kali ia langit menangis. Puisi tentang Hujan Singkat Hujan di Bulan Juni Karya Prof. Sapardi Djoko Damono Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon yang berbunga itu Tak ada yang lebih bijak Dari hujan bulan Juni Dihapuskannya jejak-jejak kakinya Yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif Dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar Pohon bunga itu Siapa yang tak mengenal beliau? Para pujangga, para penikmat kata-kata, dan para penjalin kalimat cinta tentu sangat mengenal beliau. Puisi beliau tentang hujan di atas tentu juga sangat dikenal. Maknanya yang dalam mestilah ditulis dalam suatu konteks tempat dan waktu tertentu sehingga sangat sukar untuk bisa ditafsirkan, Puisi tentang Hujan dan Senja HUJAN DAN SENJA Oleh Ismi Sofia Ananda Senja, terbalut mendung Satu-satu rintik hujan pun turun Mengetuk atap-atap genting Menyirami rumput-rumput yang kering Seakan saya melihatmu Di balik jendela masa lalu Berlari-lari kecil di atas kecipak air hujan Menggenggam tanganku, erat memaku Kemudian kamu tutupkan jaket Di atas rambutku yang basah Kau tersenyum, kamu berbisik “Aku mencintaimu, Sayang” Kini saat-saat itu telah pergi Rindu-rindu menjadi puisi Sebagian hanyut dideru elegi Hanyalah hujan, setia berbagi Di sana di bawah rinai air hujan Berpayung kita, penuh mesra Dan peluk tubuhmu, Mampu hangatkan, nadi-nadiku yang beku Bagaimana jika hujan dan senja menyatu? Maka, puisi di atas menjadi jawabannya. Penulis sepertinya teringat dengan seseorang saat melihat senja dan hujan. Di antara rintikan hujan ia terbayang seseorang yang menaunginya dengan jaket di saat hari mulai senja. HUJAN BERSELIMUT SENJA Oleh Dam Hanihi Loh’s Hujan benar-benar deras menemani perjalananku kali ini Untung saja sebelum saya melangkah, kamu membekali payung Jubah yang saya kenakan tak hingga basah Aku tak tau bila kamu tak memberiku payung Netraku niscaya akan tergenang mengalir mengikuti ritme air Belum lagi angin berhembus membawa aksaraku yang ingin kubingkai dalam sajak rindu Enyah dari pena yatim piatuku Rupanya angin tak rela membiarkan sajak-sajakku terlahir Sehingga tintaku kerontang beku diujung pena Entahlah, hujan dan angin selalu mengekor disetiap langkahku Lenyapkan asa-asa semoga tak terlukis sempurna Indah yang mewarnai jejakku Memudar ternodai oleh pekat awan mendunguh Untuk apa hujan gigilkan tubuhku dan angin gugurkan daun-daun Tetapalah tegak berpijak, ungkapmu menyemangati Seperti yang pernah kukatakan padamu, langkahku tetap tegak Entah menurutmu, Namun biarkan saja hari ini hujan deras menguyur langkahku Juga angin yang membawa luka Aku biarkan saja, lantaran hari tak selalu cerah dan senja yang akan mengakhiri. Puisi tentang hujan dan senja di atas juga sangat bagus. Diawali dengan penulis yang kehujanan saat sedang menikmati perjalanan. Untungnya temannya sempat memberikan sebuah payung kepadanya hingga pakaiannya tak kehujanan. Dari puisi di atas kita bisa belajar bahwa ada banyak hal yang bisa dijadikan bahan untuk membuat puisi. Keadaan alam, pakaian yang kita kenakan, indra yang kita miliki, bahkan waktu bisa menjadi bait-bait puisi indah andai kita lebih peka. Puisi Hujan Romantis Hujan Ingin Mengingatkanku Padamu Tahukah kamu Bahwa jauh di lubuk hatiku Ada sebuah kenangan yang kusimpan, Rapi – serapi-rapinya. Dan hanya kubuka Saat hujan bergerenyai Seperti di pagi yang mulia ini. Saat kusentuh, Kenangan itu membuncah Membawa bayang-bayang indah Tentang kamu, kamu dan senyumannya Yang tak pernah bisa kulupakan. Lalu tiba-tiba Kenangan itu mengajakku Masuk kembali, ke masa lalu. Sumber Pernah merindukan seseorang saat hujan? Jika pernah, apakah saat membaca puisi huhan dan rindu di atas terbayang wajahnya? Selamat! Kamu juga terbawa keindahan bait-bait puisi di atas. Memang benar alam dan waktu tertentu seolah membawa memori kita akan sesuatu. Seperti hujan yang ternyata saat kita mengalaminya bersama seseorang dan ketika momen “kehujanan” itu terulang, kenangan tertentu juga ikut terulang. Puisi menjadi salah satu cara untuk berekspresi, mengutarakan kenangan pada waktu agar kita bisa bernostalgia pada hal yang mungkin kita rindukan atau kita berusaha untuk lupakan. Puisi Hujan Melayu Hujan Ini Begitu Hening Dan bila hujan tiba Seperti di pagi ini, Maka aku merasa Sebuah keheningan di dalam sana. Hening, hening sekali Sehingga aku bisa merasa Seulas bahagia, meski kecil Meski mungil… Tapi bahagia itu ada. Maka Ketika hujan tiba Aku, aku selalu bahagia Sumber Ekspresi kebahagiaan bisa diungkapkan dengan puisi sederhana. Puisi bertemakan hujan seperti di atas misalnya, penulis merasakan bahwa saat hujan turun ia merasakan keheningan di dalam hujan. Kebahagiaan yang terpancar dari keheningan hujan meski sedikit namun selalu ada. Puisi Hujan di Pagi Hari Puisi Aroma Hujan Embun pagi di kaca membuatku termenung Datangnya awan hitam di pagi hari membuatku melamun Gerangan apa yang membuatku bingung Ingatan mantan yang membuatku tersenyum Lama sekian lama menanti Hujan tak kunjung reda di pagi ini Hanya Aroma tanah hujan di pagi hari Membuatku teringat engkau yang pernah mengisi hati Di mana engaku saat ini? Hanya tetesan air hujan menemaniku saat ini Hujan di pagi hari Membawa sejuta kenangan di hati Sumber Satu lagi puisi tentang hujan yang membawa ingatan akan mantan. Puisi di atas dengan sangat tersurat mengisahkan sang penulis bahwa hujan mengembalikan memori tentang yang terkasih. Meski kenangan itu hanya tinggal kenangan, hujan tentu akan terus membawa ingatan itu kembali setiap waktu. Ternyata suasana alam juga mampu membuat manusia menjadi sangat sentimentil. Puisi Hujan Islami Hujan Telah Tiba serentak hari mendung dari pagi hingga sore pancar matahari tak nampak mengeluarkan senyum atau marahnya dulu mereka kiat inginkan hujan kini telah datang mereka pun bingung dikeluarkan hujan ingin cerah dikeluarkan cerah ingin hujan apakah pantas seorang manusia tak ingin bersyukur atas pemberian sang Maha Pencipta kini hujan pun turun membasahai perkarangan rumah bumi tandus menjadi basah sawah tertanam padi ladang bertumbuh rumput ampuni mereka yang tak bersyukur terimakasih telah membasahi kami By Dalang Wanataka Hujan salah satu anugerah dari Tuhan, kita selalu bersyukur akan nikmat yang Dia berikan. Cara bersyukur bisa diungkapkan dengan berbagai cara, seperti misalnya membuat puisi hujan yang singkat dan sederhana. Alam dan segala makhluk di dalamnya memberikan inspirasi kepada manusia. Keindahan dan kecantikan dari berbagai fenomena alam menjadi bahan bakar kreatifitas para pujangga kata untuk berekspresi. Bumi, sawah, ladang seperti yang tertulis di puisi hujan di atas adalah hanya sedikit contoh bagian dari alam raya semesta yang patut kita syukuri keberadaannya. Puisi Hujan dan Cinta tanpa judul hujan itu serupa dengan cinta, ketika turun hujan, itu artinya cinta sedang turun dari langit, dicintai itu seperti berada di tengah siraman air hujan, kamu bisa menghindari tetesan-tetesannya, akan tetapi kamu tidak bisa menghentikannya, kamu bisa menghindari cinta, namun kamu tidak bisa menghentikan cinta,… — Pintara al-Fata Saat pertama membaca puisi tentang hujan di atas, apa yang terbayang? Puisi tak berjudul ini memiliki kata-kata sederhana yang sangat mudah dipahami, sangat sederhana namun memiliki kedalaman makna. Tentu semua orang bebas menafsirkan suatu puisi. Tak ada yang objektif dalam pemaknaan suatu kata. Menyerupakan hujan layaknya cinta tentu sangat mungkin. Seperti puisi tentang hujan sebelumnya, hujan membawa kenangan indah dan memberikan semangat hidup bagi sebagian orang. Jika hujan adalah cinta maka bisa jadi cerah adalah kasih sayang. Puisi Hujan dan Kopi Kopi dan Hujan Oleh elisakrisanti268 Sama-sama berupa air yang menenangkan.. Kopi bagiku sebuah pelarian dari segala kegundahan.. Hujan itu seperti teman yang berusaha menghibur bahwa aku bersedih tidak seorang diri.. Taukah kau? Aku menyukai rintikan hujan yang menari-nari ketika jatuh ke bumi.. Juga menyukai kopi yang pahit dan manisnya tidak bisa dirasakan sekaligus.. Mungkin air kopi tak sebening hujan, dan hujan datang tak sehangat kopi, Tapi kopi mampu menghangatkan siapa saja yang menikmati hujan… Terkesan dengan bait terakhir puisi di atas? Sang penulis mengatakan bahwa ia menyukai kopi walaupun pahit dan manisnya kopi tak mampu dikecap secara bersamaan. Baginya kopi dan hujan adalah sama, yang satu menjadi tempat pelarian, yang lain menjadi kawan saat sendirian. Apa yang kamu lakukan saat butuh tempat pelarian dan sedang sendirian saat itu? Apakah kamu juga akan mengecap kopi di saat hujan turun? Atau ada hal lain? Puisi tentang Hujan dan Harapan Hujan Sore Nada mesra air memecah selimut bumi Hilir berceloteh menelanjangi sepi Sekali angin duduk di pangukuan jendela Semilir rindu menerjang asa Nada mesra air mengusik celah syurgawi Berlari, bernyanyi, dan saling mendahului Hanya mencari tanjung harapan sembunyi Membungkam senja tak sadarkan diri Rindu menuai cengkram paling kuat Bak hempasan melukai batu konglomerat Pelangi yang tak diharapkan jaraknya Pelangi yang tak diharapkan leburnya Kilatan khayal mengusik kornea Alunan doa terpancar ke nirwana Cahaya pelita perlahan sirna Menyatukan bayangan, berakhir di telaga. 14 Mei 2014 — Citra Khadifa Puisi hujan berikut ini sangatlah cantik. Keserasian rima dalam tiap bait-baitnya seakan membawa kita masuk ke alam penulisnya. Ada penggambaran tentang harapan dan rindu di dalamnya. Keduanya tercipta dari keberadaan kata seperti pelangi, doa, dan cahaya. Elemen alam tertentu sering digambarkan mewakili suatu keadaan, baik secara tersurat maupun tersirat. Doa misalnya, adalah elemen yang mewakilkan harapan. Bayangan, bisa mewakilkan masa lalu dan kegelapan. Puisi tentang Hujan dan Tuhan Datanglah Rahmat-Mu Angin kegembiraan memberi kabar kedatanganmu Penduduk pribumi begitu gembera menyambutmu Limpahan syukur terus mereka kumandangkan Kecerahan dunia seketika berganti muram petang Tapi…..muram petang dunia bukanlah pembawa bencana Melainkan tetesan kasih sayang Sang Kholiq Bumi yang bergejolak akibat dosa para insan Berubah menjadi berkah Rumput yang setengah mati Berubah menjadi berarti Memberi manfaat bagi insan duniawi By Ahmad Mawardi Hujan dianggap sebagai rahmat Tuhan yang turun ke bumi. Puisi tentang hujan dan Tuhan di atas menggambarkan dengan sangat jelas asumsi tersebut. Alam yang dulunya gersang dan pepohonan yang hampir mati karena kekeringan serta merta hidup dan hijau kembali saat turun hujan. Hal tersebut kemudian juga memberikan manfaat kepada manusia itu sendiri. Demikian beberapa contoh puisi tentang hujan yang bisa kamu jadikan referensi sederhana. Kamu juga bisa menulis puisi tentang hujan dan puisi tentang alam sekitar, lho. Menulis puisi bisa jadi obat hati di saat gundah. Menyimpan hasil karya sendiri untuk kemudian dibaca di lain waktu bisa jadi kenikmatan tersendiri. Selamat berpuisi…
FbM5lD. 632j8tmn16.pages.dev/161632j8tmn16.pages.dev/39632j8tmn16.pages.dev/385632j8tmn16.pages.dev/116632j8tmn16.pages.dev/477632j8tmn16.pages.dev/206632j8tmn16.pages.dev/328632j8tmn16.pages.dev/321
puisi hujan yang berwarna hitam